Ahmad Haris Rasidi, Mahasiswa Fisika FMIPA Lolos Seleksi Ikuti Workshop Experimental Physics and Industrial Control System BRIN

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan workshop tentang penggunaan program Experimental Physics and Industrial Control System atau EPICS di Gedung Ahmad Baiquni, Babarsari, Yogyakarta pada tanggal 10 hingga 14 Juni 2024 yang lalu. Workshop mengangkat tema “Development of EPICS Based Instrumentation and Control System in Accelerator Research Facilities”. Materi disampaikan oleh Dr. Keerati Manasatitpong dan MR. Natthawut Suradet dari Institusi Riset Thailand SLRI atau Synchrotron Light Research Institute. BRIN menggandeng Asia Pasific Center for Theoretical Physics (APCTP) dalam penyelenggaraan workshop.

Untuk mengikuti workshop, peserta dari perguruan tinggi di tanah air diberikan kesempatan dengan syarat mengikuti tahap seleksi setelah melakukan registrasi. Usai dinyatakan lolos, Ahmad Haris Rasidi mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA UNEJ mendapatkan undangan workshop EPICS beserta dengan akomodasi yang sepenuhnya ditanggung oleh BRIN. “Kesempatan emas ini akan saya manfaatkan untuk lebih jauh mengenal tentang program EPICS dalam sistem kendali industri,” ungkapnya. Haris berharap akan banyak ilmu baru yang bisa dibawa pulang ke Jember setelah mengikuti workshop, tentunya pengalaman berharga saat lima hari mengikuti pelatihan.

Pada agenda ini diharapkan mahasiswa sarjana fisika mendapatkan gambaran mengenai penggunaan program EPICS dalam sistem kendali industri. Pemahaman mengenai jaringan dan perangkat keras perlu diperdalam untuk memahami bidang sistem kendali, khususnya di bidang akselerator. “Diawal acara kita harus mengikuti pretest dulu kemudian mendapatkan pembelajaran secara langsung melalui praktek hingga diakhir acara diwajibkan kembali mengikuti posttest,” ujarnya.

Worskhop yang diadakan oleh BRIN tersebut mengundang beberapa pihak, yaitu dari pihak internal dan eksternal BRIN. Pihak internal BRIN berisi dari peneliti-peneliti dari Pusat Riset Teknologi Akselerator (PRTA). Pihak eksternal BRIN yang diundang antara lain beberapa Perguruan Tinggi Negeri, di antaranya Malaysian Nuclear Agency, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia, dan Universitas Jember.