“Dibutuhkan pikiran, perasaan dan keterampilan yang kreatif secara optimal untuk menyusun suatu proposal PKM” jelas Dekan FMIPA Universitas Jember Drs. Sujito, Ph.D. dalam materi yang dibawakan pada acara Pelatihan Pembuatan Proposal PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) Tahun Akademik 2016/2017 di Auditorium Jurusan Fisika (Sabtu, 8 April 2017). Penentuan peringkat perguruan tinggi salah satunya adalah komponen kinerja dan prestasi mahasiswa, poin terbesar berasal dari prestasi mahasiswa khususnya di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). FMIPA yang banyak menyumbang proposal yang lolos PIMNAS konsen akan hal tersebut. “Sehingga harus di susun proposal PKM yang bisa menembus PIMNAS untuk menaikkan peringkat perguruan tinggi, yaitu proposal yang kreatif dan memberikan alternatif walaupun tidak selalu canggih tetapi menghasilkan proposal yang bagus dalam tataran ide, eksperimen, implementasi dan publikasinya” lanjutnya.
Pak Jito juga memberi tips dasar dalam penyusunan suatu proposal PKM. Hal mendasar yang harus dipahami adalah pembedaan antara penelitian dan pengabdian untuk bisa menentukan skema bidang yang akan di pilih. Mantan Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Jember tersebut melanjutkan bahwa pengabdian itu harus bertemu dengan masyarakatnya, sedangkan penelitian tidak. “Bisa dibilang untuk menyusun suatu proposal yang ber skema pengabdian malah lebih bagus didahului penelitian atau observasi terlebih dulu” pungkasnya.
Pelatihan pembuatan Proposal PKM ini diikuti 202 mahasiswa yang terbagi dalam beberapa kelompok dengan 7 (tujuh) skema bidang kegiatan : PKM-M (Pengabdian pada Masyarakat), PKM-KC (Karsa Cipta), PKM-AI (Artikel Ilmiah), PKM-PE (Penelitian), PKM-GT (Gagasan Tertulis), PKM-K (Kewirausahaan) dan PKM-T (Penerapan Teknologi). Sebelumnya pendaftaran dilakukan secara online memalui website FMIPA Universitas Jember, dengan komposisi kelompok yang beranggota antar jurusan dan juga antar angkatan.
Dokumentasi Pelatihan Pembuatan Proposal PKM T.A. 2016/2017
Wakil Dekan I FMIPA Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.D. pada sesi selanjutnya lebih menekankan pada pembuatan proposal PKM berawal dari pemecahan suatu masalah. “Karena pada hakekatnya yang hidup diatas bumi pasti memiliki masalah disekitarnya” jelasnya. Dicontohkan suatu masalah di sekitar mahasiswa FMIPA, lemari asam. Kenapa masih berbau, kenapa udara yang kotor tidak bisa keluar. “Penyelesaian dari masalah lemari asam, bisa menjadi ide dalam pembuatan proposal PKM, bentuk lemari asam yang keliru (kotak) bisa menjadi masalah dan diselesaikan dengan penelitian yang membuktikan harusnya berbentuk kerucut” papar Dosen Kimia tersebut. Inti dari ulasannya, bahwa masalah disekitar kita bisa diselesaikan melalui bidang ilmu yang sesuai untuk hasilnya bisa dituangkan ke dalam proposal PKM.
Diujung acara pelatihan, Wakil Dekan II FMIPA Kosala Dwidja Purnomo, S.Si., M.Si. mengajak para mahasiswa yang hadir untuk bisa membuat proposal sebaik-baiknya agar lolos ke PIMNAS. Hal itu disampaikan dengan memberikan beberapa contoh proposal yang bisa lolos ke nasional, dengan harapan peserta terbuka ide dan ketertarikan dalam membuat proposal yang kreatif dan menarik. Lebih ke tanya jawab kepada mahasiswa peserta pada sesi ini dan ada beberapa ide kreatif untuk dituangkan ke proposal diantaranya pembuatan teh dari daun siri yang khusus ada di Papua dengan khasiat menurunkan diabetes. “Kita harus melihat skema kegiatan agar ide kreatif tersebut tidak salah ‘kamar’ dalam pemilihannya” ujar Pak Kosala. Para pemateri juga berulang kali mengingatkan peserta untuk membaca dan memahami pedoman PKM agar pemilihan skema bidang kegiatan tidak keliru karena dalam beberapa ide hampir mirip satu bidang dengan yang lain. “Apa yang menjadi tujuan akhir suatu proposal tersebut apakah penemuan baru, gagasan atau jurnal sesuaikan dengan skema agar berkesesuaian dan menjadi proposal yang baik/kreatif dan bisa lolos ke PIMNAS” pungkasnya.