“Alumni FMIPA UNEJ memiliki logika bagus yang belum tentu dimiliki oleh lulusan yang lain, karena titik berat dalam suatu pekerjaan adalah pemikiran yg logis,” awal Muhammad Bahrul Niam Alumni Jurusan Kimia dalam acara Sharing Alumni FMIPA (8/9). Niam akrab dipanggil menceritakan perjuangannya saat berkuliah di FMIPA, awal meniti karir hingga kini memiliki jabatan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. “Saya termasuk penghuni terakhir saat berkuliah, akan tetapi tekat untuk mendapat pekerjaan sangat tinggi hingga merantau ke Surabaya,” ceritanya.
Lanjut Niam, dalam menjalani pekerjaan dibutuhkan sedikit “pencitraan”, tentunya dengan ditunjang kemampuan yang mumpuni pada bidang pekerjaan yang ditekuni. “Pencitraan disini adalah agar terlihat bahwa kita juga mampu, tunjukkan kita bisa tentunya dengan dukungan skill yang dimiliki, dan itu saya teranpkan saya di Surabaya hingga sekarang,” ungkapnya. Sharing Alumni FMIPA UNEJ diikuti 30 calon wisudawan dan wisudawati yang akan mengikuti wisuda sarjana dan pasca sarjana periode 2 Universitas Jember tahun akademik 2023/2024. Hadir dalam acara tersebut pimpinan Dekanat FMIPA, jajaran pimpinan program studi di lingkungan FMIPA dan fungsionaris ORMAWA FMIPA Universitas Jember.
Sebelumnya, Dekan FMIPA UNEJ, Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.D. dalam sambutan mengajak calon wisudawan untuk mempersiapkan segalanya untuk wisuda esok. “Anda besok akan diwisuda, maka persiapkan dengan baik karena prosesi besok akan terdokumentasi dan akan menjadi kenangan untuk Anda,” ungkapnya. FMIPA sebagai keluarga, akan selalu menerima keluh kesah itu dan berikan bantuan dalam bentuk solusi atau cara lainnya. “Jangan lupa untuk pengisi tracer study agar kita bisa mengetahui perkembangan anda setelah ini dan bisa jalin komunikasi berkelanjutan,” pungkasnya.
Niam kembali menceritakan keputusan terbesar dalam karir kerjanya yakni kembali ke Jember dengan alasan keluarga. “Saya harus mengambil keputusan untuk kembali ke Jember, meskipun saya tau jika kembali bekerjapun dengan jabatan yang sama tapi gaji akan berbeda,” kenangnya. Yang terpenting sampaikan alasan dengan benar karena jika tidak akan menjadi hal yang tidak baik bagi kita kedepannya. “Jangan sampai kita terkena black list karena ketidak jujuran saat re-sign dari perusahaan lama karena antar perusahaan akan berkomunikasi,” jelasnya.
Jika hal tersebut terjadi akan membawa dampak buruk bagi almamater kita. “Etika itu harus dijunjung tinggi, karena akan berdampak pada adik-adik kita yang sedang berstudi di almamater,” pungkasnya. Pada periode 2 ini lulusan dengan pujian sarjana diraih oleh Frengki Prasetya Ardana dari Program Studi Sarjana Biologi dengan IPK 3,90 sedangkan magister diraih oleh Merysa Puspita Sari dari Program Studi Magister Matematika dengan IPK 3,91.