Kelompok Riset Graph dan Algebra (GA) Jurusan Matematika FMIPA UNEJ selenggarakan kuliah umum dengan narasumber Prof. Dr. I Wayan Sudarsana dari Universitas Tadulako (19/10). Mengangkat tema Keamanan Sistem Informasi: Kriptografi dan Pelabelan Graf, Prof. Wayan mengawali kuliah umum dengan menceritakan keamanan yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari. “Anda semua pasti sering bertransaksi di bank, dan itu dibutuhkan keamanan suatu informasi khusus seperti pin atau token, proses keamanan itu biasa dikenal sebagai enkripsi yang terdapat kriptografi didalamnya,” awal Prof. Wayan.
Sebelumnya Ketua KeRis Dr. Kristiana Wijaya menyampaikan apresiasi yang besar kepada Prof. Dr. I Wayan Sudarsana yang berkenan memberikan kuliah umum. “Saya dan KeRiS GA sampaikan apresiasi yang tinggi ditengah kesibukan agendanya di salah satu perguruan tinggi di Jember, Prof. Wayan berkenan berikan kuliah umum untuk mahasiswa Matematika,” ujar Dr. Kristiana. Tampak hadir juga dosen di Jurusan Matematika khususnya anggota KeRiS GA dan tim Combinatorics, Graph Theory and Network Topology (CGANT) yang dipimpin langsung oleh Prof. Dafik.
Prof. Wayan melanjutkan kuliah umum dengan mengenalkan sistem penyandian melalui rangkaian bilangan dengan aturan abjad ditambah spasi. “Teknik ini biasa dikenal dengan penyandian yang bertujuan mengaburkan pesan atau enkripsi dan menterjemahkan pesan atau dekripsi,” jelasnya. Dan hal tersebut ternyata telah digunakan lebih 2000 tahun lalu oleh Julius Caesar untuk keperluan surat menyurat yang dikenal dengan sandi geser.
Disampaikan juga sandi matriks, yang pesan asli yang diperoleh merupakan hasil perkalian antara invers matriks penyandi dan matriks pesan. “Akan tetapi sandi matriks ini memiliki kelemahan jika teknik ini dipublikasikan karena bisa diserang dengan bantuan komputer,” ungkap Prof. Wayan. Hal terbalik dengan penyandian era sekarang memanfaatkan konsep faktorisasi bilangan prima akan menghasilkan penyandian yang canggih dan telah banyak digunakan agen rahasia.
Gagasan faktosisasi bilangan prima diungkapkan oleh Ron Rivest, Aldi Shamir dan Len Adleman dari MIT yang populer dengan sebutan teknik RSA. “Jika 2 bilangan prima dikalikan maka akan mudah dihitung, tapi jika bilangan komposit yang merupakan hasil kali sejumlah bilangan prima maka sulit memfaktorkannya apalagi bilangan itu besar,” lanjutnya. Diujung acara Prof. Wayan mengatakan bahwa tren teknik penyandian saat ini adalah menggunakan pelabelan graf. Dan dari bahasan kuliah hari ini, beliau mengajak mahasiswa implementasikan pengamanan informasi berbasis jaringan pada proyek tugas akhir.