Pada Jumat, 23 Agustus 2024 yang lalu, Tim PPK Ormawa Himafi FMIPA Universitas Jember meresmikan Rumah Pengering Kopi Berbasis Solar Cell dan Kincir Angin di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Tampak hadir beberapa pejabat Universitas Jember. Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember, Dekan bersama Wakil Dekan I dan Wakil Dekan III FMIPA UNEJ, Ketua Jurusan Fisika FMIPA, Dosen pendamping, dan Koordinator Pokja Kemahasiswaan dan Alumni UNEJ. Sedang pejabat daerah, hadir Camat Silo, Kepala Desa Pace, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Ketua BUMDES Pace, Gabungan Kelompok Tani, Ketua LMDH, Ketua Dusun, perangkat Desa Pace. Beberapa mahasiswa KKN Kolaborasi, dan tentunya seluruh Tim PPK Ormawa Himafi FMIPA UNEJ.
Diawali laporan oleh Dosen Pendamping Tim PPK Ormawa HIMAFI, Nindha Ayu Berlianti, S.Pd., S.Si., M.Si., mengenai pelaksanaan dari awal program hingga peresmian rumah pengering kopi. Program ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas kopi, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. “Kami berharap inovasi ini bisa menjadi model untuk daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi pengembangan kopi, serta dapat membantu petani dalam meningkatkan kualitas hasil panen dengan biaya lebih efisien dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala Desa Pace, Muhammad Farohan. “Adanya program mahasiswa Himafi ini kami berharap terus berjalan dan berkembang sehingga banyak para petani yang terbantu dan bisa bermanfaat khususnya bagi Desa Pace,” harapnya. Sedang, Camat Kecamatan Silo, Joni Pelita Kurniawansah, M.Si. menekankan dukungan pemerintah pusat terhadap inovasi dalam pengolahan kopi dan pentingnya kerjasama antara sektor publik dan swasta. “Kami sangat mendukung inisiatif ini yang sejalan dengan program peningkatan kualitas produk pertanian nasional. Semoga fasilitas ini menjadi contoh sukses untuk proyek serupa di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Dekan FMIPA UNEJ, Prof. Drs. Dafik, M.Sc., Ph.D. memberikan apresiasi tinggi terhadap prestasi mahasiswa yang telah berhasil menerapkan ilmu yang mereka pelajari di kampus ke dalam praktik nyata. “Kami sangat bangga melihat bagaimana mahasiswa kami tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengaplikasikannya secara efektif dalam masyarakat,” ungkapnya. Prof. Dafik mencontohkan keberhasilan penerapan rumah pengering kopi yang dikembangkan oleh mahasiswa sebagai salah satu hasil nyata dari upaya mereka. “Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas hasil panen tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan kelompok tani. Inovasi ini merupakan contoh luar biasa dari sinergi antara akademik dan praktik yang mendukung kemajuan komunitas lokal,” lanjutnya.
Dalam acara pembukaan rumah pengering kopi, Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan dan alumni Universitas Jember, Dr. Fendi Setyawan S.H., M.H, memberikan sambutan yang penuh semangat mengenai kolaborasi antara para kelompok petani kopi dan mahasiswa. “Kolaborasi antara kami sebagai pengambil kebijakan dan adik-adik mahasiswa adalah langkah penting dalam mendorong inovasi dan pengembangan ide yang kreatif,” jelasnya. Warek III UNEJ menekankan betapa berartinya kontribusi mahasiswa dalam menghadirkan solusi-solusi inovatif dan relevan. “Kami sangat menghargai inisiatif dan ide-ide inovatif yang mereka bawa. Dukungan dari Universitas bagi adik-adik mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide tersebut tidak hanya mencakup fasilitas, tetapi juga bimbingan dan pengalaman berharga dari para profesional di lapangan,” pungkasnya.
Rumah pengering kopi ini didukung oleh teknologi tepat guna yang dirancang untuk bekerja optimal di lingkungan pedesaan. Panel solar cell digunakan untuk menangkap energi matahari yang kemudian diubah menjadi listrik, sementara kincir angin membantu dalam sirkulasi udara selama proses pengeringan, memastikan biji kopi kering secara merata dan lebih cepat. Para petani di Desa Pace menyambut baik inovasi ini. Mereka berharap dengan adanya rumah pengering kopi ini, kualitas biji kopi yang dihasilkan akan semakin meningkat, sehingga mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. Salah satu petani kopi, menyatakan bahwa proyek ini memberikan harapan baru bagi masa depan kopi di daerah tersebut.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan Desa Pace dapat menjadi pionir dalam pengembangan kopi berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal melalui produk kopi yang berkualitas tinggi.