Prof. Dr. Edy Supriyanto, Guru Besar Ke-11 Fakultas MIPA Universitas Jember

Ketua Senat Universitas Jember Drs. Andang Subaharianto, M.Hum mengukuhkan enam Guru Besar dalam Rapat Senat Universitas Jember di Auditorium Universitas Jember (21/10). Satu diantaranya adalah Profesor dari Fakultas MIPA UNEJ yaitu Prof. Dr. Edy Supriyanto, S.Si., M.Si. sebagai Guru Besar bidang Fisika Sel Surya di Jurusan Fisika FMIPA. Prof. Edy dikukuhkan bersama Prof. Akhmad Taufik dari FKIP, Prof. Kacung Hariyono dari FAPERTA, Prof. Elok Sri Utami dari FEB, Prof. Zainuri dari FEB, Prof. Herlina dari FTP. Rapat senat pengukuhan guru besar dihadiri pimpinan UNEJ, Rektor beserta Wakil Rektor, anggota senat dan stakeholder Universitas Jember. Dalam sambutan Rektor UNEJ Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM., ASEAN Eng., katakan pada tahun 2025 ini UNEJ telah mengukuhkan 19 profesor baru. Dan saat ini sedang proses pengajuan guru besar sejumlah 8 orang.

“Profesor yang dikukuhkan tidak hanya menambah jumlah guru besar di UNEJ tapi menambah kekuatan intelektual bangsa dari hasil kerja keras, dedikasi dan komitmen dalam dunia pendidikan dan penelitian,” ungkapnya. Rektor UNEJ berharap menjadi profesor bukan sekedar gelar akademik, tetapi amanah yang besar untuk terus mengembangkan keilmuan, membimbing generasi muda dan berikan solusi bagi tantangan bangsa dan dunia. “UNEJ senantiasa mendukung inovasi dan kolaborasi yang membawa manfaat luas bagi dunia akademik dan masyarakat,” harapnya. Sebelumnya Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. membacakan riwayat hidup keenam profesor yang dikukuhkan.

Pada orasi ilmiah Prof. Dr. Edy Supriyanto, S.Si., M.Si. menyampaikan judul Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) dari Bumi Tropis: Inovasi Energi Surya Berbasis Sumber Daya Lokal. Prof. Edy membahas pemanfaatan cahaya matahari sebagai sumber energi. “Pada era pemanfaatan energi terbaharukan, Indonesia bisa memanfaatkan keberlimpahan sinar surya, dan bagaimana memanfaatkan secara bijak dan berkelanjutan,” jelasnya. DSSC-lah sebagai alternatif mengambil sinar surya menjadi energi. Teknologi DSSC diproyeksikan memainkan peran penting sebagai solusi energi terbarukan yang berkelanjutan, murah, dan mudah diakses. “Keunikan DSSC memungkinkan fleksibilitas bentuk, adaptabilitas pada pencahayaan rendah, serta potensi penggunaan bahan lokal sebagai aplikasi di masa depan,” lanjutnya.

DSSC sebagai teknologi terapan memberi peluang untuk edukasi energi terbarukan di sekolah dan universitas, pelatihan komunitas untuk perakitan modul surya sederhana. Sehingga mewujudkan kemandirian energi bagi petani dan nelayan melalui panel portabel. Prof. Dr. Edy Supriyanto, S.Si., M.Si. adalah dosen Jurusan Fisika FMIPA UNEJ yang saat ini menjabat Wakil Dekan Fakultas MIPA UNEJ bidang Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Prof. Edy lahir di Yogyakarta dan menyelesaikan pendidikan S1-nya di UGM Yogyakarta tahun 1995, kemudian melanjutkan studi S2 di Institut Teknologi Bandung tahun 2002. Masih di ITB, Prof. Edy selesaikan program doktornya pada tahun 2008. Prof. Edy mendapatkan gelar profesor pada ranting ilmu/kepakaran Fisika Sel Surya berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 3203/M/KPT.KP/2025.