FMIPA Universitas Jember mendapatkan kunjungan Ass. Prof. Dr. Oki Muraza dari King Fadh University of Petroleum and Minerals, Dhahran, Arab Saudi. Kunjungan ini merupakan program Visiting World Class Professor dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Professor diaspora yang baru saja mendapatkan paten Amerika dari penelitiannya memaparkan tentang publikasi internasional dihadapan jajaran Pimpinan Fakultas dan Program-program studi di lingkungan FMIPA. Menurut peraih gelar PhD Technische Universiteit Eindhoven (2009) dan MSc bidang Chemical Engineering Technische Universiteit Delft (2004) pemilihan jurnal untuk publikasi internasional harus tepat, karena ada yang free dan tiap – tiap jurnal memiliki perbedaan dalam proses reviewer.
Drs. Sujito, Ph.D Dekan FMIPA Universitas Jember dalam sambutannya menyampaikan suatu kehormatan bagi FMIPA menjadi salah satu dari tiga Fakultas di Universitas Jember selain Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Teknik mendapat kunjungan dalam program Visiting World Class Professor dari Kemenristek Dikti. “Melalui media ini para peserta acara bisa sharing dan menimba pengalaman dari Dr. Oki” ujar Staf Pengajar Jurusan Fisika tersebut.
Pada kesempatan itu ada usulan dari Dr.rer.nat Kartika Senjarini dan Hari Sulistyowati dari Jurusan Biologi yaitu publikasi internasional bisa dijadikan acuan dalam proses kenaikan jabatan fungsional dosen tanpa harus di-review lagi di tingkat unit kerja. “Sementara ini publikasi internasional yang telah lolos review di jurnal masih harus melalui tahap review dari teman sejawat di unit kerja dalam proses kenaikan jabatan dosen” ungkap Kartika pada sesi tanya jawab.
Sebelumnya, diseperti diketahui selama tiga hari, Dr. Oki memberi dua kuliah umum di Aula Lantai III Gedung Dr. R. Achmad Rektorat Universitas Jember. Dia menyampaikan materi mengenai perkembangan teknologi pembuatan bahan bakar nabati dari berbagai sumber bahan baku alami, termasuk sampah pertanian. Oki mengatakan, dirinya adalah satu dari puluhan ilmuwan diaspora Indonesia yang dikirim Kemenristek Dikti sebagai gebrakan menuju berbagai universitas di Tanah Air dan Universitas Jember diantaranya.
“Semua itu merupakan usaha untuk menghasilkan energi yang terbarukan” imbuhnya. Jember selain memiliki potensi non-pangan, seperti bahan bakar nabati juga memiliki potensi pengolahan hasil pertanian yang sangat besar untuk ketahanan pangan, termasuk fermented cassava flour/fercaf (tepung singkong terfermentasi) yang telah dikembangkan oleh akademisi dari Universitas Jember. (diolah dari berbagai sumber : detik.com, okezone.com)