“Perlu perumusan agar dunia kerja cepat menyerap alumni, salah satunya dengan membuat institusinya dikenal seperti mengikuti akreditasi internasional. Selain itu juga perlu dioptimalkan peran alumni, sehingga alumni lebih banyak yang mendapatkan pekerjaan yang layak” awal Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.D. Dekan FMIPA Universitas Jember dalam pengantar Rapat Koordinasi Pimpinan di lingkungan FMIPA dengan tema Peningkatan Kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Pencapaian IKU dan teknis layanan pada bidang akademik, umum dan keuangan serta kemahasiswaan (10/1). Dalam acara rakor yang diadakan di ruang kuliah umum Jurusan Kimia itu, Dekan FMIPA berharap untuk mengusahakan akreditasi internasional agar FMIPA lebih eksis. “Terkait resume kurikulum yang sudah di-submit, Jurusan Biologi dan Matematika kami harapkan untuk tetap dilanjutkan dengan pendampingan dari LP3M dan melibatkan peran UPM dan GPM” harapnya. Terkait Indikator Kinerja Utama (IKU), dalam hal penulisan artikel ilmiah, kemungkinan bisa dicapai appabila didesain dengan baik maka jumlah hasil penelitian akan semakin banyak yang dihilirisasi oleh masyarakat. Dihadapan para Ketua program studi sarjana dan magister peserta rakor, Dekan juga menyampaikan bahwa IPK mahasiswa FMIPA masih dibawah IPK universitas yaitu 3.30. Hal ini memerlukan peningkatan instrumen pembelajaran sehingga capaian nilai minimal bisa naik tanpa harus menurunkan kualitas. Diakhir sambutannya, Dekan FMIPA kembali menyinggung tentang akreditasi internasional untuk menarik minat calon mahasiswa magister. “Perlu diupayakan akreditasi internasional sehingga menjadi sasaran mahasiswa dengan salah satunya melalui beasiswa LPDP, agar animonya menjadi lebih tinggi lagi” pungkasnya.
Sesi selanjutnya pembahasan bidang I akademik dipimpin oleh Wakil Dekan I Drs. Siswoyo, M.Sc., Ph.D. Diawali dengan perkuliahan semester genap 2021/2022 yang pelaksanaanya masih seperti semester ganjil, yaitu hybrid. Tidak sepenuhnya daring dan juga tidak sepenuhnya luring, dengan menunggu edaran resmi dari universitas. Sedangkan kegiatan riset dosen dan mahasiswa berjalan normal namun tetap melaksanakan protokol kesehatan. Implementasi MBKM, diperlukan penjajagan mitra baru, dan dilanjutkan mengarahkan lebih pada BKP 20 sks. “BKP studi independen secara mandiri oleh fakultas masih berproses, untuk BKP kompetisi, dari kementrian dan industri perlu dimanfaatkan lebih baik” ungkap Siswoyo. Dengan juga berpartisipasi pada BKP unggulan UNEJ, yaitu KKN tematik (20 sks) dan BKP wirausaha/Kewirausahaan.
Dengan 8 BKP MBKM, kegiatan pembelajaran tidak harus dilaksanakan di Prodi. Siswoyo menyampaikan di FMIPA teridentifikasi 4 BKP yang sudah dilakukan yaitu kampus mengajar, magang, proyek kemanusiaan,pertukaran mahasiswa dan studi independen. “84 sks harus dirancang sebagai body of knowledge dari prodi tersebut, sisanya 60 sks bisa di ambil dengan 8 BKP MBKM” harapnya. Wadek I FMIPA juga membagi kabar baik bahwa FMIPA leading dalam implementasi MBKM di UNEJ tahun 2020 dan 2021. Di Univesitas Jember sendiri untuk persiapan implementasi MBKM mulai dilakukan sosialisasi MBKM di tingkat prodi, model BKP KKN Tematik dari universitas, dukungan sistem informasi mbkm yaitu penyederhanaan alur outbond (seperti pengakuan presentasi, tidak perlu melibatkan banyak kelompok user, tidak menganggu alur SISTER yang reguler), support dana bagi BKP berbasis PKS (alokasi masih diusulkan dari bidang 2), bentuk pengakuan sks BKP dalam SKPI, dan yang terakhir tugas akhir dengan MBKM. “Untuk keterkaitan tugas akhir dan MBKM melalui proses TA yang mengakomodasi BKP MBKM, penyederhanaan dokumen skripsi (misalkan format jurnal, jumlah halaman, reduksi tanda tangan pada lembar pengesahan), dan akomodasi pengakuan-pengakuan prestasi mahasiswa ke dalam tugas akhir.
Rakor juga membahas persiapan prodi mengenai akreditasi nasional dan internasional. Jurusan Biologi sedang mempersiapak akreditasi ASIIN disusul dengan Jurusan Matematika. Fisika dan Kimia, Lamsama, BAN PT, ASIIN akan segera melakukan submit. Dekan berharap segera membuat tim, pendampingan LP3M dan melibatkan peran UPM dan GPM. Untuk kurikulum prodi, perlu dilakukan penyempurnaan kurikulum Prodi S1 dan S2 yang sudah di SK-kan oleh Dekan sebagai bukti peninjauan kurikulum, untuk koridor MBKM dalam hal mengubah nilai dan sebagainya masih difasilitasi tentunya dengan melengkapi instrumen pembelajaran. Wakil Dekan 2 Bidang Umum dan Kepegawaian menyampaikan kebijakan terkait keuangan dan kepegawaian dengan mempaparkan kegiatan FMIPA pada tahun 2022. Disusul Wakil Dekan 3 bidang kemahasiswaan mencanangkan target untuk menang pada berbagai kompetisi di Pembinaan KN MIPA, PIMNAS, Satria DATA, PHP2D, WIRADESA, MTQ, dan juga membahasa PPMB yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya.
Diskusi dibuka bagi peserta rakor, diawali Ketua Jurusan Matematika, Dr. Kiswara yang menanyakan tindak lanjut ASIIN, setelah resume kurikulum dan SOP studi Independen. Untuk kelanjutan bisa berguru dan bertukar informasi pada Jurusan Biologi. Mengenai SOP studi independen, Wadek I menjelaskan proposal dikirim ke fakultas untuk diterbitkan surat rekomendasi atau keterangan, Namun ditentukan mitranya terlebih dahulu dan penyiapan mata kuliah yang memfasilitasi kegiatan di Mitra. Kiswara juga mengusulkan beberapa hal diantaranya kuliah blended/Hybrid, membutuhkan infrastruktur handycam, waktu Rolling admin minimal 1 semester/ 1 tahun. Juga berharap peran GPM,UPM mendampingii kajur dalam penyusunan LEDPS dan LKPS juga strategi meningkatkan SKS pertukaran mahasiswa menjadi 20 sks. Dr. Anak Agung Istri Ratnadewi Ketua Jurusan Kimia menanyakan terkait pelaksanaan pembelajaran semester depan dengan mengedepankan masalah kebijakan dari universitas. Sebagai persiapan akreditasi, jumlah taskforce tidak ada spesifik jumalhnya, yang ditentukan adalah periode OBnya maksimal 6 bulan. Mengenai pengajuan dosen pensiun dini, dijelaskan Wadek 2 bahwa masa kerja 20 tahun bisa mengajukan surat permohonan ke Kajur, selanjutnya Kajur meneruskan ke Dekan, dan Dekan ke Kepegawaian Kantor Pusat. Dr. Agus Suprianto Kajur Fisika berharap mengundang narasumber untuk akreditasi, dengan mekanisme mengacu pada BLU. Sama dengan Kajur Matematika, disampaikan pembelajaran hybrid, sudah dilaksanakan. Untuk tugas akhir, diperlukan dibutuhkan sarana prasarana yang memadai. Juga menyinggung mengenai pertukaran pelajar, studi independen dan pelaksanaan MBKM.